Senin, 14 November 2011

Warga dan korban kekerasan bentrok antar warga dan polisi mengadukan nasib ke komisi Hak Azazi Manusia Sumbar, Senin (14/11).

Ninik mamak dan pemuka masyarakat Maligi sebahagian menghilang takut kembali menerima tindak kekerasan dan banyak yang meninggalkan kampung halamannaya semenjak kejadian tersebut.

Dalam kejadian tersebut sedikitnya 18 korban dilarikan ke Rumah sakit Simpang Ampek dan sebagian dilarikan ke puskesmas Sasak karena rumah sakit Simpang Ampek tidak bisa menampung korban terlalu banyak.

Denir salah seorang korban mengaku sangat ketakutan, takut kembali mengalami tindak kekerasan.

Dikatakan sampai saat ini Maligi masih sangat mencekam, anak-anak dan masyarakat sangat ketakutan karena tidak adanya jaminan keamanan dikampung halamannya sendiri.

Koordinator masyarakat Maligi Jasra Putra dalam kedatangannya kepada komnas HAM Sumbar tersebut menyampaikan permintaan masyarakat agar komnas HAM melakukan investigasi kepada pihak kepolisian yang melakukan tindak kekerasan tersebut.

Dia juga meminta kepada komnas HAM agar Kapolda menarik pasukan dan tidak melakukan tembakan yang membuat masyarakat semakin trauma dan ketakutan tinggal dikampung halaman sendiri.

Dalam kesempatan tersebut ketua Komnas HAM Ali Ahmad menyampaikan kembali isi suratnya yang sudah disampaikan kepada Kapolda Sumbar dan Kapolres Pasaman Barat agar melakukan penyelidikan, menindak lanjuti dan dan memberi klarifikasi dari dugaan tindak kekrasan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap kelompok wanita di Maligi.

Dia juga meminta agar aparat kepolisis berhati-hati dan juga memperhatikan akar persoalan sengketa kepemilikan lahan antara masyarakat dengan PT PHP II tersebut.(lied)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar